Pages

Wednesday, November 28, 2012

Desain Eksterior

Pelajaran Seni Budaya di sekolahku sekarang bukan lagi seperti namanya. Justru yang dipelajari adalah seni menggambar ala arsitek. Gambar perspektif, proyeksi, proyeksi skalar, dan yang terakhir ini adalah desain eksterior.

Desain eksterior. Aku kira ini hal yang mudah. Tapi ternyata, di luar dugaan. Aku merasa justru lebih mudah menggambar secara perspektif atau proyeksi. Gambar perspektif bisa dibilang bukan kegiatan menggambar. Terus? Kalau menurutku, perspektif atau proyeksi itu kegiatan menggaris! Dari sini, ditarik garis lurus ke sana, dari sana ke situ. Simpel. Tapi kalau gambar desain eksterior, perlu kreativitas yang tinggi. Mengisi lahan kosong dengan sesuatu yang dinilai berguna atau artistik. Pas ada lahan kosong, aku bingung mau diisi apa itu lahan. Pohon? Kolam? Gazebo? Playground?

Terlepas dari semua kebingungan itu, aku berusaha membuat desain rumah beserta tamannya sebagus dan seindah mungkin. Meski tak seindah desain buatan teman-temanku, aku tetap senang dan enjoy melakukan ini semua. Yang namanya pelajaran itu tidak ada yang tidak berguna. Thanks for my friends!

Ini desain eksterior yang sudah aku buat:



Masih banyak yang perlu diperbaiki. Bila ada yang ingin memberi kritikan atau masukan, silakan, hal itu sangat berarti bagiku.

Ok, semoga bermanfaat. Klo ada salah, aku minta maaf. Terima kasih...

No comments:

Post a Comment