Pages

Monday, June 20, 2016

Ngabuburit di Museum Surabaya

Ngabuburit itu enaknya sambil ngapain ya? Nonton TV, main Assassin's Creed, atau memandang langit yang mengalami transformasi dari biru ke jingga? Supaya ngabuburitmu lebih bermanfaat, coba baca dulu http://bobo.kidnesia.com/Bobo/Info-Bobo/Bobo-File/Apa-Arti-Ngabuburit. Kali ini, aku ngabuburit sambil main ke Musbaya alias Museum Surabaya.

Museum Surabaya terletak di Jalan Tunjungan, menempati bekas Gedung Siola. Akses menuju ke Musbaya cukup mudah karena letaknya di pusat kota. Aku menghabiskan 30 menit perjalanan dari Sukolilo hingga Tunjungan dengan mengendarai motor. Sesampainya di Musbaya, aku mengisi buku tamu yang berada tepat di pintu masuknya.

Pemandangan pertama setelah mengisi buku tamu adalah deretan lukisan dan foto setiap Walikota Surabaya sejak tahun 1916 hingga sekarang. Aku berjalan semakin ke dalam, dan melihat-lihat benda-benda yang menjadi ciri khas atau setidaknya memiliki nilai sejarah bagi Surabaya. Benda-benda yang dimiliki Museum Surabaya cukup banyak, antara lain adalah peta Surabaya, pakaian dinas, buku catatan sipil, foto Surabaya tempo dulu, alat-alat teknik dan kedokteran, perabot peninggalan Belanda, dan masih banyak lagi.

Lukisan dan foto Walikota Surabaya sejak 1916
Seragam dinas berbagai instansi
Perabot peninggalan Belanda
Wayang kulit
Mesin tes beton buatan Jerman tahun 1960

Wednesday, June 1, 2016

Deadline

Judul: Deadline (Tenggat Waktu)
Penulis: Sandra Brown
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Juli 2015, cetakan kedua


Sandra Brown dikenal sebagai penulis novel dengan genre romansa dan thriller suspense. Novel ini pertama kali diterbitkan tahun 2013, dan kemudian diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia tahun 2015.

Novel ini mengisahkan tentang seorang jurnalis, Dawson Scott, yang baru kembali dari Afghanistan. Dawson mengalami stres karena menyaksikan peristiwa-peristiwa mengerikan di medan perang. Untuk meredakan hal itu, anggota FBI sekaligus ayah angkat Dawson, Gary Headly, meminta Dawson untuk meliput sebuah kasus pembunuhan yang unik.

Korban dari pembunuhan yang hendak diliput Dawson adalah Jeremy Wesson dan Darlene Strong. Namun yang menjadikan pembunuhan tersebut unik adalah tidak pernah ditemukannya jasad Jeremy. Dan yang menarik, tes DNA membuktikan bahwa Jeremy adalah anak dari pasangan teroris domestik, Rangers of Righteousness, Carl Wingert dan Flora Stimel, yang masuk dalam DPO FBI dan belum pernah tertangkap.

Selagi meneliti semakin jauh ke dalam kisah rumit ini, Dawson mulai tertarik dengan Amelia Nolan, mantan istri Jeremy. Tetapi ketika pengasuh yang dipekerjakan Amelia ditemukan terbunuh saat tengah malam berbadai, kasus ini berbalik arah dan membuat Dawson menjadi tersangka utama. Dawson memutuskan untuk mengejar kebenaran itu. Kebenaran bahwa dirinya adalah anak kandung dari Flora, dan saudara seibu dari Jeremy.

Kisah dalam novel ini cukup menegangkan, sesuai dengan genrenya. Secara keseluruhan, novel ini cukup baik. Jalan ceritanya yang panjang dan cukup rumit, tidak mengurangi nilai dari novel ini. Paragraf terakhir di setiap bab mampu memancing rasa penasaran pembaca untuk selalu mengikuti kisahnya. Buku ini layak menjadi bacaan saat senggang atau libur.