Pages

Sunday, April 6, 2014

Tulisan Ngawur: Petugas Tiket Idaman

Saya sudah sering pergi ke stasiun untuk beli tiket KA. Tapi baru kali ini saya memerhatikan isi kotak saran yang ada di dekat loket. Kotak saran tersebut berukuran kecil, transparan, dan memiliki lubang. Karena transparan itulah saya bisa melihat lembaran-lembaran kertas yang dipenuhi coretan tangan manusia.

Kotak saran ini ada di Stasiun Gubeng Lama. Salah satu isi sarannya adalah: PEGAWAI TIKETNYA JANGAN HANYA RAMAH, TAPI JUGA GANTENG DAN BAIK. Saya jadi berpikir kalau orang yang menulisnya mengira itu bukan kotak saran, tapi kotak biro jodoh. Dia menulis kriteria calon jodoh idaman tapi malah dimasukkan ke kotak saran, ckck... Kalaupun PT KAI mendengar saran ini, mungkin akan sulit terealisasi. Kenapa? Karena orang-orang ganteng umumnya ada di balik layar TV, bukan di balik kaca loket.

Ada lagi yang isinya seperti ini: PEGAWAI TIKETNYA JANGAN CUMA CANTIK, TAPI JUGA GANTENG. Kalau PT KAI mengabulkan saran yang satu ini, mungkin Hudson bakal direkrut jadi pegawai tiketnya. Hudson, dengan paras setengah cantik setengah cakep, akan menimbulkan chaos di stasiun itu. Loketnya bakal antri panjang. Antrinya bukan karena beli tiket, tapi ingin foto bareng Hudson.

Selain dua saran aneh di atas, rata-rata sarannya normal. Mereka menuntut keramahan dan profesionalitas para petugas.

Tuesday, April 1, 2014

Short Trip: Silaturahim ke Malang

Tanggal 30 Maret 2014 berwarna merah. Artinya? Itu adalah hari libur! Kebetulan liburnya karena hari Minggu. Karena esoknya tidak ada kuliah (iya, pas hari raya Nyepi), saya memutuskan hari Minggu itu untuk tidak pulang ke Kediri, tetapi silaturahim ke rumah saudara yang ada di Malang.

Saya pergi ke Malang naik motor, sendirian. Mengapa sendirian? Karena lebih hemat bensin. Saya dari Surabaya hanya bawa bekal seadanya, seperti air minum, roti, dan susu kotak. Tidak lupa memakai masker (dikarenakan banyak debu dan asap di perjalanan). Saya lupa tidak pakai sarung tangan, jadinya tangan saya merah terkena panas matahari.

Saya berangkat jam 8 pagi. Sewaktu keluar dari Surabaya, arus kendaraan macet. Baru setelah keluar dari Sidoarjo, perjalanan lancar hingga Malang. Di Jalan Perusahaan, saya melewati ITN (tempat ayah saya kuliah). Saya juga mampir ke kontrakan teman (tempat saya menginap saat ikut SBMPTN), tetapi penghuninya sedang keluar semua. Dari sana, saya menuju Nasi Goreng Gandrung. Letaknya dekat kampus UIN Maulana Malik Ibrahim. Perut kenyang, hati pun senang...

Gerbang ITN