Pages

Saturday, November 4, 2017

Belajar Selama Seumur Hidup

Ada salah satu dosen yang pernah memberi nasihat kepada mahasiswa bimbingannya, isinya kira-kira seperti ini: "Kalian akan lebih banyak belajar ketika di dunia kerja. Bisa jadi kalian akan bertemu dengan permasalahan yang bukan menjadi bidang minat kalian saat kuliah."

Btw, aku mengambil bidang minat Hidroteknik. Di bidang itu kami banyak belajar tentang bangunan air: waduk, PLTA, irigasi, dll. Ekspektasiku setelah lulus adalah kerja di bidang yang sesuai dengan minatku. Bahkan aku sempat melamar ke instansi penelitian teknologi irigasi sebagai asisten peneliti, atas rekomendasi dari dosen.

Tapi kenyataan berkata lain, aku kerja di sebuah konsultan perencana. Tugasku adalah menyusun rencana anggaran biaya proyek dan menghitung struktur. Aku kalap dibuatnya. Selama kuliah, aku selalu dapat nilai pas-pasan untuk struktur. Bahkan aku belum bisa memakai software bantu untuk struktur, SAP2000.

Mau tak mau, aku harus mempelajari kembali masalah struktur. Aku baca-baca modul struktur, peraturan/SNI tentang gedung, tutorial SAP2000, dll. Dalam waktu kurang dari 2 minggu, aku seperti mengulang matkul struktur bangunan beton.

Pada akhirnya, kita tidak akan pernah berhenti belajar selama seumur hidup.

Monday, August 14, 2017

Ekspedisi Bengawan Solo

Judul: Ekspedisi Bengawan Solo
Penulis: Tim Ekspedisi Bengawan Solo
Penerbit: PT Kompas Media Nusantara
Terbit: November 2008, cetakan pertama



Pada 1-20 Juni 2007, Harian Kompas mengadakan perjalanan jurnalistik, menyusuri Sungai Bengawan Solo. Hasil perjalanan jurnalistik mereka dirangkum menjadi satu, dan dibukukan dengan judul Ekspedisi Bengawan Solo. Bisa dikatakan, buku ini merupakan kumpulan tulisan hasil Ekspedisi Bengawan Solo yang diterbitkan Harian Kompas. Penulis dari setiap tulisannya berbeda-beda, beberapa ditulis oleh jurnalis dan sisanya ditulis oleh akademisi.

Ekspedisi Bengawan Solo dijalankan oleh tim yang beranggotakan para jurnalis, peneliti, mahasiswa pecinta alam, dan TNI AL. Para peneliti berasal dari berbagai disiplin ilmu dan berasal dari beberapa universitas. Mereka mengkaji Bengawan Solo dari berbagai aspek, seperti sejarah dan ekologi. Tim ekspedisi memulai perjalanan dari hulu sungai yang berada di Desa Jeblogan, Wonogiri, sampai hilir di Desa Pangkah Kulon, Gresik.

Dari hasil ekspedisi, ditemukan fakta bahwa Bengawan Solo telah ada sejak zaman prasejarah, dan memegang peran penting dalam menunjang kehidupan masyarakat di sekitarnya. Sejak dulu, Bengawan Solo telah dimanfaatkan untuk berbagai hal, seperti transportasi, irigasi, dan lain-lain. Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat terus mengeksploitasi Bengawan Solo secara besar-besaran hingga tidak menyadari kerusakan yang ditimbulkannya. Oleh karena itu, perlu ada kesadaran dan peran aktif dari pemerintah dan masyarakat untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian Bengawan Solo.

Monday, August 7, 2017

Assassin's Creed III

Assassin's Creed III bukan game baru, karena dirilis sekitar akhir 2012. Aku mulai bermain Assassin's Creed III sejak akhir 2016, dan masih belum selesai sampai saat ini (vakum beberapa bulan terakhir). Aku mendapatkan Assassin's Creed III secara gratis karena Ubisoft ulang tahun ke-30 pada saat itu.

Assassin's Creed III bercerita mengenai perseteruan abadi antara Assassin dan Templar, dengan latar belakang Revolusi Amerika Serikat. Karakter utama dalam Assassin's Creed III adalah Desmond Miles dan Connor Kenway. Keduanya merupakan Assassin tetapi berbeda generasi. Desmond hidup di abad ke-21 sedangkan Connor hidup di abad ke-18. Connor merupakan anak dari Haytham Kenway (seorang Templar dari Inggris), dan cucu dari Edward Kenway (seorang Assassin, karakter utama di Assassin's Creed IV: Black Flag).

Desmond memiliki misi untuk menghidupkan kembali ingatan tentang para pendahulunya, dengan bantuan Animus, demi mencegah terjadinya kiamat. Di Assassin's Creed III, Desmond berpetualang dalam ingatan Haytham (hanya di awal permainan) dan Connor. Saat terjadi Revolusi Amerika Serikat, Connor berjuang melindungi penduduk asli Amerika, serta mencegah Templar yang sedang mencari kuil di mana bukti peradaban pertama berada.

Di Assassin's Creed III, kendali pemain lebih sederhana daripada Assassin's Creed sebelum-sebelumnya. Beberapa fitur yang baru juga ada, seperti umpan dan jebakan. Pemain bisa menggunakan dua senjata sekaligus ketika pertarungan jarak dekat. Pemain tidak lagi membutuhkan obat untuk memulihkan HP, sementara HP akan pulih dengan sendirinya ketika pemain menjauhi pertarungan. Pemain bisa mengarungi laut dan bertarung dengan kapal lain. Tetapi senjata Aquila hanya meriam besar dan meriam kecil di sisi samping kapal.


Sementara masih terkumpul dua lencana (interface Uplay, portal game Ubisoft)
Bonus wallpaper untuk PC (bisa diunduh via Uplay)

Tuesday, February 14, 2017

Short Trip: Air Terjun Putuk Truno dan Kakek Bodo (2)

Dari Putuk Truno, aku dan Ibbor melanjutkan perjalanan menuju Air Terjun Kakek Bodo. Kakek Bodo memiliki tiga akses masuk yang berbeda, dan kami memilih gerbang masuk yang pertama. Tiket masuk ke Air Terjun Kakek Bodo dihargai Rp12.500,00 per orang, belum termasuk biaya parkir motor. Dari tempat parkir motor, kami membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit berjalan kaki untuk mencapai air terjunnya.

Air Terjun Kakek Bodo memiliki fasilitas yang bisa dikatakan lebih banyak daripada Putuk Truno. Sepanjang perjalanan menuju air terjun dapat dijumpai playground, stan makanan ataupun minuman, toilet, dan gazebo bila ingin istirahat sejenak. Jalannya juga sudah dibeton, dan diberi gundukan batu-batu kecil agar pengunjung tidak mudah tergelincir.

Ketika sampai di air terjun, kami sedikit kecewa lantaran sebuah pagar kecil masih terkunci, mencegah pengunjung turun dan mendekati air terjun. Kami mendapat informasi dari petugas setempat bahwa Kakek Bodo ditutup sementara karena cuaca sudah mendung, dan dikhawatirkan debitnya meningkat secara tiba-tiba. Tetapi pengunjung masih diperbolehkan untuk main-main di daerah hilirnya.

Setelah menikmati keindahan Kakek Bodo dari kejauhan, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Air Terjun Alap-alap. Perjalanan menuju Alap-alap dapat ditempuh dengan berjalan kaki dari Kakek Bodo, ke atas melewati bumi perkemahan. Jalan dari Kakek Bodo ke bumi perkemahan cukup berbahaya, curam, dan licin ketika musim hujan.

Ketika sampai di bumi perkemahan, kami melihat banyak tenda disana, tempat orang-orang berkemah di akhir pekan. Dan ternyata orang-orang yang kemah itu banyak yang berasal dari Surabaya. Sejenak kami merebahkan diri di sebuah surau kecil, istirahat dan kemudian salat Dzuhur. Setelah itu, kami bergegas menuju Alap-alap. Tetapi sebelum kami mencapai seperempat perjalanan, hujan deras turun tiba-tiba, dan memaksa kami untuk membatalkan perjalanan ke Alap-alap.

Akhirnya kami hanya bisa main di Air Terjun Putuk Truno dan Kakek Bodo. Sedangkan Air Terjun Sengguruh belum bisa kami capai karena ketiadaan petunjuk lokasinya.

Sepinya Air Terjun Kakek Bodo karena pagar pengaman yang tertutup rapat
Warna-warni tenda di bumi perkemahan Kakek Bodo

Sunday, January 1, 2017