Pages

Sunday, October 25, 2015

Issue: AutoCAD dan AMD Catalyst Control Center

Ketika membuka AutoCAD, muncul jendela "AutoCAD Error Aborting", dengan isi FATAL ERROR: Unhandled Access Violation... Penyebabnya bisa bermacam-macam. Namun yang akan dijelaskan disini hanya penyebab AutoCAD error akibat display driver AMD yang tidak sesuai.

Dalam kasus ini, laptop yang digunakan adalah Lenovo G40-45 dengan prosesor AMD A8-6410, grafis AMD Radeon R4 dan R5 M230, sistem operasi Windows 8.1 Pro 64-bit, AutoCAD 2014 SP1, dan driver AMD bawaan Lenovo (AMD Catalyst 13.302.1301). Dengan driver bawaan Lenovo, AutoCAD 2014 bisa berjalan dengan lancar. Namun bila driver diperbarui menjadi AMD Catalyst 15.7.1 (bisa dilihat di http://j.mp/1PJ5jiA) maka AutoCAD akan memunculkan pesan error. Kemungkinannya adalah AMD Catalyst 15.7.1 masih belum kompatibel dengan AutoCAD 2014.

Jika memang AutoCAD error akibat driver yang tidak kompatibel, driver tersebut di-uninstall hingga tuntas kemudian install dengan driver sebelumnya yang masih kompatibel dengan AutoCAD. Semoga bermanfaat.

AMD Catalyst Control Center yang masih kompatibel dengan AutoCAD


AutoCAD 2014 SP1

Thursday, October 22, 2015

Malam Mingguan di Pasar Ikan Hias Surabaya

Biasanya, malam minggu aku habiskan untuk game atau novel. Tapi kali ini, aku habiskan malam minggu untuk pergi. Cieee... Pergi sama siapa? Kemana? Posesif atau kepo nih?

Yup, aku pergi dengan Ivan, temanku sekontrakan. Bukan, dia bukan mantan pelatih timnas Indonesia, Ivan Venkov Kolev. Aku dan Ivan hendak pergi ke Pasar Ikan Hias, di daerah Gunung Sari. Kalau lihat Google Map, jaraknya kurang lebih sebelas kilometer dari rumah. Kita pergi kesana dengan satu motor, sehingga terpaksa kita boncengan.

Sehubungan dengan bertepatan waktu malam minggu, jalanan di Surabaya cukup ramai. Kita sampai di pasar ikan setelah tiga puluh menit perjalanan. Dan aku baru tau, pas malam minggu nggak hanya mall yang ramai, tapi juga pasar. Kenapa kita ke pasar ikan? Di belakang rumah ada kolam ikan, dan isinya hanya satu ikan koi, satu ikan mas, dan dua ikan hitam yang aku nggak tau namanya. Kita pingin beli ikan supaya ikan-ikan itu nggak sendirian, terutama pas malam minggu.

Kita keliling dulu di antero pasar, lihat-lihat ikan yang tembem. Ketika kita sampai di area belakang pasar, kita ketemu kios yang beda dengan kios lain. Kios itu nggak jual ikan atau aksesorisnya, tapi jual kucing, ras anggora pula! Saking lucunya kucing itu, kita hampir lupa dengan tujuan utama kita. Lalu ada juga kios yang jual iguana. Ikan yang ada di pasar ini nggak hanya ikan hias, tapi juga ikan yang biasa dijual di warung penyetan (lele, mujair, dkk).

Setelah melalui pertimbangan yang matang, kita memutuskan untuk membeli ikan gurame (10 ekor), nila (10 ekor), dan sapu-sapu (5 ekor). Ikan gurame kita tebus sebesar 6000 rupiah, sedangkan ikan nila lebih murah, 2000 rupiah. Aku lupa harga ikan sapu-sapu. Kenapa kita nggak beli ikan hias? Kita mencoba investasi untuk masa depan. Kita beli gurame dan nila supaya kelak bisa kita makan. Kalau kita beli arwana, kelak ketika dia dewasa, dia bisa menjadi presenter dan komedian kondang, tapi nggak bisa kita makan.

Salah satu lapak penjual ikan hias di halaman pasar

Lapak di sisi lain juga sama, sama-sama jual ikan

Thursday, October 1, 2015

Istirahatlah dengan Tenang, Kawanku

Sebuah berita datang dengan cepat. Sebuah berita yang mungkin tidak diinginkan oleh setiap orang. Sebuah berita yang awalnya tidak dipercaya, namun akhirnya semua percaya bahwa hal itu bisa terjadi kepada siapapun, termasuk kawanku, Albert. Aku kehilangan seorang kawan yang berbakat, penuh passion di bidang musik. Aku teringat kembali dengan canda dan tawamu yang khas, yang tak bisa aku jumpai lagi. Istirahatlah dengan tenang, Kawanku.