Pages

Thursday, November 6, 2014

Sains, Teknologi, dan Islam

Dengan mengenakan baju batik, kami menerima seorang tamu spesial. Beliau adalah seorang profesor. Beliau adalah Prof. Dr. Omar bin Yakoob. Beliau berasal dari Faculty of Mechanical Engineering, Universiti Teknologi Malaysia. Beliau datang ke Indonesia memang karena sedang menghadiri kegiatan yang diselenggarakan di ITS.

Kajian tematik pagi itu diisi oleh Prof. Omar. Dengan mengenakan kemeja biru muda, beliau menjelaskan pentingnya sains dan teknologi terhadap Islam. Dialek melayunya kental dan penggunaan bahasa Inggris, menjadikan suasana kajian pagi itu agak berbeda daripada biasanya. Meski beda negara, tapi kami sepertinya lumayan paham dengan apa yang dimaksud Prof. Omar. Iya, Indonesia dan Malaysia memiliki rumpun bahasa yang sama.

Prof. Omar menganggap bahwa riset sains dan teknologi sangat penting. Namun kunci dari perkembangan atau kemajuan inovasi dan pengetahuan adalah perekonomian yang kuat. Sekitar tahun 1963, umat Islam tak hanya dominan secara politik dan militer, tetapi juga sains dan teknologi. Namun mengapa saat ini umat Islam mengalami kemunduran? Pendidikan dan pembelajaran di sekolah, perguruan tinggi, serta media massa digunakan untuk menghapus nilai-nilai agama Islam. Umat Islam dibuat lupa terhadap sejarah bahwa Islam mampu berjaya di segala bidang.

Selain pentingnya sains dan teknologi, Prof. Omar juga menguraikan seperti apa tanggung jawab mahasiswa atau pelajar muslim saat ini. Ada tiga poin penting mengenai tanggung jawab mahasiswa muslim:
  1. Belajar sungguh-sungguh.
  2. Mengembangkan diri sebagai seorang muslim.
  3. Berkontribusi kepada umat Islam.
Lalu ada tiga poin tentang pelajar yang efektif:
  1. Be proactive.
  2. Begin with the end in mind.
  3. Put first things first.

Sunday, October 19, 2014

Short Trip: Eksotisme Coban Rondo

Hari Jumat kemarin, aku dan Adnan (temanku di Teknik Sipil ITS) menjelajah ke Malang dan Batu. Kita berangkat dari Surabaya jam 7 pagi dengan mengendarai motorku. Setelah menempuh satu setengah jam perjalanan, kita berhenti di tempat makan di Sidoarjo untuk sarapan. Nasi bungkus dengan aneka lauk-pauknya dijual seharga 3.500 rupiah. Setelah kenyang, kita melanjutkan perjalanan hingga Malang.

Selama perjalanan, kita disuguhi pemandangan Gunung Arjuna dan Welirang di sebelah barat jalan. Sampai di Malang, kita menuju ke destinasi pertama, yaitu Universitas Brawijaya (UB). Setelah memarkir kendaraan di dekat Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), kita berjalan ke Masjid Raden Patah. Saat itu, Masjid Raden Patah masih dalam tahap renovasi. Setelah sholat Jumat, Adnan bertemu temannya yang mengajak kita makan di kantin pusat dan jalan-jalan keliling kawasan UB.

Pemandangan Gunung Arjuno-Welirang

Sunday, October 5, 2014

Wake Me Up When September Ends

I'm back! Setelah hampir tiga bulan puasa menulis blog, akhirnya batang hidungku muncul kembali lewat tulisan ini. Tiga bulan bukan waktu yang sebentar. Banyak hal yang mungkin kita alami, dari awal Juli hingga akhir September. Kali ini aku akan mencoba merekonstruksi kejadian yang menimpaku, meski jadinya adalah potongan-potongan beberapa paragraf.

Bulan Juli, tepatnya Ramadhan 1435 H, aku menjadi panitia (bahasa kerennya OC, Organizing Committee) dalam kegiatan Ramadhan di Kampus (RDK). Apa enaknya menjadi panitia RDK? Yang aku rasakan ketika menjadi panitia RDK adalah isi dompet yang terjaga, maksudnya aku bisa sahur dan buka gratis. Selain makanan gratis, ada pula minyak wangi gratis. Aku tidak punya wangi-wangian dan tidak bisa tampil wangi setiap saat. Dengan adanya minyak wangi gratis, aku bisa wangi, minimal sebelum berangkat sholat, hehehe... Selebihnya, aku bisa mendapat ilmu, pengalaman, dan kawan baru.

Akhir Juli sampai awal Agustus, aku sekeluarga mudik ke Nganjuk dan Pati. Aku menikmati malam takbiran di Nganjuk dengan suguhan berupa pawai kesenian. Lalu aku mendengar kabar dari Pati, malam takbiran disana malah menjadi malam hujan-hujanan.

Pertengahan Agustus, aku berada di Kediri. Kalau sudah berada di Kediri, aku menjadi nomaden, antara rumah dan kios, kadang jaga rumah kadang jaga kios. Di kios ibuku menjual makanan beku, kebutuhan harian, dan beberapa obat. Karena jarang pulang ke Kediri, aku agak lupa dengan harga barang dagangannya. Makanya jangan heran kalau aku yang jaga, harganya bisa sedikit turun, hehehe...

Akhir Agustus, aku berangkat ke Camplong, Sampang. Aku mengikuti Muqim 1 bersama teman-teman dari ITS di Ma'had Al-Ittihad Al-Islam (MII). Muqim 1 benar-benar menyenangkan dan mengesankan. Terutama ketika kita main ke Pantai Camplong, seru sekali! Tetapi ada satu hal yang kurang begitu seru, yaitu membuat bendera JMMI sebagai KPP-nya. Dan sampai sekarang benderanya masih belum selesai.

Awal September, aku pindah kost. Yang aku suka dari kost yang baru adalah... GRATIS! Hehehe... Meski hanya berdurasi satu tahun, aku sangat bersyukur bisa berada di tempat ini. Meski harus beradaptasi lagi, aku sudah cukup mengenal teman-teman yang se-kost disini. Jarak ke kampus juga lebih singkat.

Tak terasa sekarang aku sudah menempuh empat minggu perkuliahan di semester tiga. Di luar kamarku, teman-teman sedang ribut masak daging qurban. Sedangkan aku masih menulis blog, mendengarkan Wake Me Up When September Ends dari Green Day, dan menunggu daging yang matang. Nyamnyamnyam...

Tuesday, June 24, 2014

Sajadah Granit untuk Masjid Manarul Ilmi ITS

"Insya Allah, tempat sujud yang nyaman adalah dambaan kita semua." Itulah sepenggal kalimat yang tercantum dalam brosur Program Jariyah Sajadah Granit. Apa maksud program tersebut? Program Jariyah Sajadah Granit berupaya menggalang dana untuk renovasi lantai Masjid Manarul Ilmi ITS.

Renovasi lantai Masjid Manarul Ilmi bukan tanpa alasan. Perlu kita ketahui, lantai ruang utama Masjid Manarul Ilmi mengalami retak dan deformasi selama bertahun-tahun. Serambi-serambi juga mengalami hal yang serupa. Kemungkinan renovasi dilakukan secara bertahap, dengan mendahulukan bagian ruang utama.

Sebenarnya, program ini sudah dimulai sejak beberapa bulan lalu. Namun karena dana yang dibutuhkan belum tercapai, renovasi masih belum dilakukan hingga bulan ini. Saya berharap program ini bisa berjalan dengan sukses, dan Masjid Manarul Ilmi menjadi lebih cantik. Untuk informasi yang lebih lengkap, datang saja ke Masjid Manarul Ilmi.

Ini foto dari brosur Program Jariyah Sajadah Granit

Monday, June 23, 2014

Pengalaman Menjadi Guru Les Privat

Saya masih ingat. Ketika saya masih SMA, ibu saya pernah bilang, "Pas kuliah nanti, jangan cuman kuliah, tapi juga belajar cari uang, misalnya jadi guru les." Dan ternyata kata-kata itu menjadi kenyataan! Saya menjadi guru les privat saat kuliah masih berjalan di pertengahan semester 1.

Saya tidak ikut LBB manapun. Dan saya mengajar satu anak saja. Dia, yang saya ajar (bukan hajar), kelas 1 SD. Jadi, saya tidak menemui kesulitan masalah materi pelajaran. Yang menjadi masalah utama adalah mood belajar dia yang berubah-ubah. Kadang saya dituntut untuk keras, kadang juga kalem. Saya harus mengikuti jalan pikiran seorang anak kecil, dan saya memakluminya.

Saya belajar banyak hal selama delapan bulan menjadi guru les privat. Saya belajar untuk berlaku sabar, tidak menyerah, selalu ceria, dan lain-lain. Kadang saat dia tidak mau les, saya mengalah. Tapi saya bercerita dan memberinya motivasi agar ada semangat untuk belajar. Saya menjadi sadar bahwa anak kecil tetaplah anak kecil, tidak mau dipaksa.

Terakhir, saya sering ditanya orang-orang, "Kenapa anak kelas 1 SD sudah les?" Itu terserah orangtuanya. Yang perlu kita tahu, pelajaran kelas 1 SD tahun 2001 (zaman saya) dengan sekarang sudah berbeda. Sekarang, kelas 1 SD sudah diajarkan bahasa Inggris, IPA, IPS, dan TIK. Masalah les atau tidak, itu keputusan orangtua dan si anak.

Tuesday, June 10, 2014

EAS Take Home? Nikmat Mana yang Kalian Dustakan!

Minggu ini adalah minggu dimana saya dan teman-teman berjuang ekstra keras. Berjuang dalam rangka apa? Perang? Tawuran? Bukan. Kita berjuang dalam menghadapi EAS (Evaluasi Akhir Semester). Selain itu, karena kita sudah kuliah 2 semester, kita wajib lulus minimal 18 sks dari 2 semester terakhir. Jika tidak, bisa terancam DO!

Mata kuliah pertama yang saya hadapi di EAS semester ini adalah Kalkulus 2. Gampang kah? Tidak! Dari 5 soal, saya hanya mengerjakan dua nomor. Yang lain cuma saya coret-coret semampunya. Dari kejadian mengerikan itu, dapat saya simpulkan bahwa belajar sebelum EAS itu penting.

Jadi, EAS adalah "hantu" bagi para mahasiswa? Tidak juga. Tidak selamanya EAS itu menakutkan, mungkin hanya membuat jantung berhenti karena soal tidak sama dengan yang dipelajari, haha... Ada dosen yang memberi soal EAS tapi open book (boleh buka buku). Enak kan? Pengecualian untuk Kalkulus 2 karena tidak boleh buka buku.

Selain EAS open book, ada lagi yang namanya EAS take home. EAS take home, artinya kita bisa mengerjakan EAS dimanapun, tidak harus di kelas. Kurang enak apa coba? Tambahkan sedikit garam kalau kurang enak. Menurut saya, EAS take home lah yang paling enak dari berbagai varietas EAS. Nikmat mana lagi yang kalian dustakan!

Sesungguhnya, ujian dibuat untuk meningkatkan kualitas kita. Jadi, jangan menyerah dan terus semangat dalam menjalani hidup.

Ini contoh EAS take home dari matkul TBB

Thursday, May 1, 2014

Gerpolek: Gerilya, Politik, Ekonomi

Judul buku: Gerpolek
Penulis: Tan Malaka
Penerbit: Diandra Pustaka Indonesia
Terbit: Mei 2012, cetakan pertama


Dari ratusan juta penduduk Indonesia, mungkin tidak banyak yang mengetahui siapa itu Tan Malaka. Maklum, cerita kepahlawanan beliau di dalam pelajaran sejarah sempat dihapus saat zaman Orde Baru. Tan Malaka merupakan pahlawan yang berjuang demi "kemerdekaan 100%" bangsa Indonesia. Karena perjuangannya, beliau pernah mendekam dalam penjara di Madiun (1948). Namun dari dalam penjara itulah, beliau banyak menelurkan pemikiran ke dalam bentuk tulisan. Salah satu karyanya adalah buku ini, Gerpolek.

Gerpolek merupakan akronim dari Gerilya, Politik, dan Ekonomi. Tan Malaka menulis dalam buku ini bahwa kegunaan Gerpolek adalah sebagai senjata Sang Gerilya untuk membela Proklamasi 17 Agustus dan mewujudkan kemerdekaan 100%. Buku Gerpolek berisi tulisan mengenai jenis-jenis perang, unsur-unsur perang, siasat perang, dan sejenisnya. Ada pula tulisan Tan Malaka tentang perang politik dan perang ekonomi. Tan Malaka juga menulis dalam buku Gerpolek mengenai kondisi Indonesia di musim "jaya berjuang" dan musim "runtuh berunding".

Dari segi bahasa, buku Gerpolek mudah dipahami karena telah disunting sesuai EYD. Namun pembaca akan menemui beberapa kata yang sengaja tidak diubah supaya gaya kepenulisan Tan Malaka tidak berubah. Dan secara keseluruhan, buku ini sudah sangat baik.

Buku ini layak dibaca oleh semua orang. Buku ini bisa menjadi referensi, inspirasi, dan motivasi dalam memperjuangkan kemerdekaan 100% bangsa Indonesia. Semoga dengan adanya buku ini, kepahlawanan Tan Malaka selalu diingat, dan pemikiran-pemikirannya selalu hidup.

Sunday, April 6, 2014

Tulisan Ngawur: Petugas Tiket Idaman

Saya sudah sering pergi ke stasiun untuk beli tiket KA. Tapi baru kali ini saya memerhatikan isi kotak saran yang ada di dekat loket. Kotak saran tersebut berukuran kecil, transparan, dan memiliki lubang. Karena transparan itulah saya bisa melihat lembaran-lembaran kertas yang dipenuhi coretan tangan manusia.

Kotak saran ini ada di Stasiun Gubeng Lama. Salah satu isi sarannya adalah: PEGAWAI TIKETNYA JANGAN HANYA RAMAH, TAPI JUGA GANTENG DAN BAIK. Saya jadi berpikir kalau orang yang menulisnya mengira itu bukan kotak saran, tapi kotak biro jodoh. Dia menulis kriteria calon jodoh idaman tapi malah dimasukkan ke kotak saran, ckck... Kalaupun PT KAI mendengar saran ini, mungkin akan sulit terealisasi. Kenapa? Karena orang-orang ganteng umumnya ada di balik layar TV, bukan di balik kaca loket.

Ada lagi yang isinya seperti ini: PEGAWAI TIKETNYA JANGAN CUMA CANTIK, TAPI JUGA GANTENG. Kalau PT KAI mengabulkan saran yang satu ini, mungkin Hudson bakal direkrut jadi pegawai tiketnya. Hudson, dengan paras setengah cantik setengah cakep, akan menimbulkan chaos di stasiun itu. Loketnya bakal antri panjang. Antrinya bukan karena beli tiket, tapi ingin foto bareng Hudson.

Selain dua saran aneh di atas, rata-rata sarannya normal. Mereka menuntut keramahan dan profesionalitas para petugas.

Tuesday, April 1, 2014

Short Trip: Silaturahim ke Malang

Tanggal 30 Maret 2014 berwarna merah. Artinya? Itu adalah hari libur! Kebetulan liburnya karena hari Minggu. Karena esoknya tidak ada kuliah (iya, pas hari raya Nyepi), saya memutuskan hari Minggu itu untuk tidak pulang ke Kediri, tetapi silaturahim ke rumah saudara yang ada di Malang.

Saya pergi ke Malang naik motor, sendirian. Mengapa sendirian? Karena lebih hemat bensin. Saya dari Surabaya hanya bawa bekal seadanya, seperti air minum, roti, dan susu kotak. Tidak lupa memakai masker (dikarenakan banyak debu dan asap di perjalanan). Saya lupa tidak pakai sarung tangan, jadinya tangan saya merah terkena panas matahari.

Saya berangkat jam 8 pagi. Sewaktu keluar dari Surabaya, arus kendaraan macet. Baru setelah keluar dari Sidoarjo, perjalanan lancar hingga Malang. Di Jalan Perusahaan, saya melewati ITN (tempat ayah saya kuliah). Saya juga mampir ke kontrakan teman (tempat saya menginap saat ikut SBMPTN), tetapi penghuninya sedang keluar semua. Dari sana, saya menuju Nasi Goreng Gandrung. Letaknya dekat kampus UIN Maulana Malik Ibrahim. Perut kenyang, hati pun senang...

Gerbang ITN

Monday, March 10, 2014

Tulisan Ngawur: Dari Psiko Hingga Lenyapnya Pesawat

Malam ini hujan dengan intensitas sedang. Sedangkan esok diprediksi akan ada T-storms alias badai ringan tambah hujan. Saya dapat prediksi tersebut dari Foreca. Tidak tahu apa itu Foreca? Cari sendiri di Google. Tidak tahu apa itu Google? Tanya temanmu saja.

Saya baru ingat kalau ada tugas Rekayasa Lalu Lintas untuk besok. Tapi saya akan meluangkan waktu sejenak untuk mengisi blog ini, sembari ditemani kurma yang manis, dan alunan "tik-tik-tik bunyi hujan." Maklum, sebagai seorang blogger, saya tergolong kurang rajin. Saya justru rajin tidur akhir-akhir ini.

Baiklah, pada kesempatan hari ini, saya akan mengutarakan isi kepala saya. Isi kepala yang saya maksud bukanlah otak, melainkan pikiran. Ketika saya mengakses berita dari TV dan internet, yang menjadi trending topic adalah pembunuhan dan kehilangan. Pembunuhan yang dimaksud disini adalah pembunuhan Ade Sara oleh sepasang kekasih, dan kehilangan yang dimaksud disini adalah Malaysia Airlines yang kehilangan salah satu pesawatnya. Dua berita tersebut memang masih hangat dalam seminggu terakhir, tidak hanya hangat, tetapi juga menghebohkan.

Pertama, adanya pembunuhan yang melibatkan sepasang kekasih yang belum menginjak umur dua puluh tahun. Dari berita yang beredar, perbuatan mereka telah terencana. Bahkan mereka memiliki alibi setelah pembunuhan itu, dengan cara berkicau ucapan duka dan melayat korban. Namun alibi tersebut tidak membuat pihak kepolisian terkecoh. Maklum, mereka masih remaja, masih belum mampu menciptakan alibi yang ampuh. Seandainya mereka mau belajar membuat alibi dari komik detektif Conan atau novel Sherlock Holmes, mungkin polisi akan dibuat kebingungan.

Kedua, salah satu pesawat dari maskapai Malaysia Airlines, MH 370, jenis Boeing 777-200, menghilang saat terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing. Dan berita selengkapnya bisa dilihat di koran-koran terdekat. Saya tidak ingin berspekulasi atas hilangnya pesawat MH 370. Saya juga belum tentu bisa menganalisis apakah pesawat tersebut benar-benar jatuh, karena banyak faktor yang mempengaruhi, seperti sistem navigasi, mesin, struktur badan pesawat, dan lain-lain.

Masalah dan solusi berbanding lurus
Dari dua peristiwa di atas, kita akan tahu bahwa kita akan selalu mendapat masalah sepanjang hidup kita. Dan dari masalah, kita akan berusaha mencari solusinya. Jika perhitungan saya benar, maka banyaknya masalah akan berbanding lurus dengan banyaknya solusi. Terima kasih.

Thursday, February 6, 2014

E-book Mekanika Bahan

Kuliah saya di Teknik Sipil ITS tak terasa telah memasuki semester dua. Di semester ini saya akan menghadapi yang namanya kalkulus, mekanika bahan, metode numerik, dan beberapa mata kuliah lain. Selain itu, saya juga masih menghadapi kaderisasi. Hehehe...

Disini saya ingin berbagi e-book Mekanika Bahan. Penulisnya adalah James M. Gere dan Stephen P. Timoshenko. Link e-book tersebut ada di bawah ini. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!


Sampul Mekanika Bahan jilid 1

Sunday, January 12, 2014

Tulisan Ngawur

Pagi ini begitu sepi, namun agak bising karena ada pompa air di sebelah kamar yang berbunyi tiada henti. Tak ada hangatnya secangkir teh maupun kopi di Minggu yang cerah ini. Untung masih ada segelas air putih, lumayan.

Saya senang bisa mendengar suara merdu Arina, dalam Good Morning Song. Lagunya sangat enak didengar, mengalir dengan indah ke dalam telinga. Saya jadi mengantuk karena mendengarnya, bawaannya ingin tidur padahal baru beberapa menit bangun tidur.

Di saat saya diam, saya tergerak untuk membuka blog. Saya mulai menulis. Entahlah, saya tak tahu apa yang akan saya tulis. Hingga saya memutuskan untuk menulis tulisan yang ngawur alias asal-asalan alias random. Saya tidak peduli apakah tulisan ngawur ini mewakili isi hati ataukah isi pikiran. Yang saya pedulikan adalah nasib bangsa Indonesia di masa depan. Mantap! Minimal saya bisa berkontribusi bagi sesama dan lingkungan.

Baiklah, mungkin harus saya akhiri sampai disini. Saya masih harus membereskan kamar yang berantakan ini. See ya!

Album art Mocca, Good Morning Song

Sunday, January 5, 2014

Dapat Kaos Edisi Ulang Tahun ke-14 Mocca

Kemarin pagi saya mendapat paket. Isinya adalah T-Shirt alias kaos. Di kaos itu tertulis Mocca, 14th anniversary. Lalu di sekelilingnya ada gambar separuh kepala dari personil Mocca, yaitu Arina, Toma, Riko, dan Indra. Selain itu, di dalam paket tersebut disertakan postcard yang gambarnya mirip dengan sampul album Colours.

Kaos dan kartu pos Mocca

Saturday, January 4, 2014

Tugas Besar Pertama di Semester Satu

Kemarin, 3 Januari, adalah hari yang mungkin sedikit melegakan untuk saya. Rasanya bisa diibaratkan seperti sembelit tiga hari, dan di hari keempat bisa buang air besar dengan lancar, benar-benar melegakan. Tetapi ini bukan soal sakit perut, melainkan tugas besar. Ya, kemarin saya baru saja mengumpulkan tugas besar mata kuliah Menggambar Bangunan Sipil (MBS). Saya hanya berharap masih bisa mendapat nilai karena saya terlambat sehari dari tanggal pengumpulan yang seharusnya.

Tugas besar MBS adalah menggambar struktur bangunan dari rumah tinggal sederhana. Tugas ini dikerjakan mungkin sekitar tiga hingga empat bulan. Kalau ada mahasiswa yang niat, mungkin bisa selesai hanya sebulan. Di lembar asistensi dikatakan bahwa tugas ini memiliki bobot satu sks, atau 30 persen nilai MBS.

Lalu apa saja yang digambar? Ada site plan, denah, tampak rumah (dari depan, samping, dan belakang), potongan rumah, rencana pondasi dan detailnya, rencana atap, detail kuda-kuda, rencana plafon dan detailnya, rencana titik lampu, rencana saluran air dan detailnya, detail pintu, detail jendela, dan volume sebagian bangunan (ditentukan oleh dosen).

Sampul Tugas Besar MBS