Pages

Sunday, May 31, 2015

Silent Hill: Homecoming

Finally, minggu lalu aku berhasil menyelesaikan Silent Hill: Homecoming. Game horor ini pertama kali aku mainkan ketika masih SMA. Namun belum sampai selesai, aku berhenti. Ketika memasuki tahun kedua perkuliahan, aku kembali bermain game ini, mulai dari awal.

Karakter utama dalam game ini adalah Alex Shepherd, seorang tentara yang pulang setelah perang. Ketika sampai di rumah, Alex hanya bertemu dengan ibunya, sedangkan ayah dan adiknya hilang. Tak hanya itu, seisi kota ternyata juga hilang. Maka dimulailah petualangan Alex dalam mengungkap apa yang menimpa kotanya, termasuk adiknya, Joshua.

Satu persatu misteri mulai terungkap. Petunjuk-petunjuk yang ada, mengantarkan Alex ke kota yang bernama Silent Hill. Di kota itulah Alex menemukan ayah dan adiknya.

Dalam game ini, Alex harus menghadapi bermacam-macam makhluk aneh. Ada suster yang jalannya pincang sambil bawa pisau, tapi dia tidak akan menyerang kalau Alex tidak menyalakan senter dan tidak berisik. Ada anjing tanpa kulit yang mudah sekali dibunuh dengan pisau. Ada tonggeret yang bisa menghisap darah. Dan masih banyak lagi: Lurker, Smog, Needler, Schism, Siam, Order Member, Sepulcher, Scarlet, Asphyxia, Amnion.

Boss pertama: Sepulcher

Meski musuhnya banyak, namun senjata yang bisa ditemukan di sepanjang perjalanan juga bermacam-macam. Ada pisau, pipa, kapak, linggis, pistol, shotgun, dan rifle.

Teka-teki yang harus dipecahkan juga ada dan bermacam-macam. Ada puzzle yang mudah hingga yang paling susah. Tips: baca dan pahami setiap tulisan yang ditemukan di lokasi tertentu.

Silent Hill: Homecoming benar-benar sangat menegangkan. Aku pernah bermain game ini sampai keluar keringat dingin, merinding, atau kaget. Suara mengerikan dari Lurker di jalanan kota Silent Hill membuatku was-was, waspada selalu. Salah satu yang menarik dari game ini adalah ending yang berbeda-beda, bergantung dari bagaimana respon Alex ketika berinteraksi dengan karakter lain dalam game.


Wednesday, May 27, 2015

Open Recruitment: Relawan RamadhanPlus by LMI Surabaya

Ingin bulan Ramadhan tahun ini menjadi lebih PLUS?
PLUS berkah, PLUS manfaat, dan PLUS produktif...
Mari bergabung bersama Lembaga Manajemen Infaq

OPEN RECRUITMENT - "Relawan RamadhanPlus"

Kualifikasi:
- Mahasiswa/fresh graduate berpengalaman
- Berpenampilan menarik, sopan, dan syari Muslim/Muslimah
- Komunikatif, jujur, disiplin, dan bertanggung jawab
- Bersedia bekerja full time selama bulan Ramadhan
- Memiliki motivasi dan komitmen tinggi

Fasilitas:
- Gaji pokok
- Fee makan dan transportasi
- Training hard selling dan fiqih zakat
- Komisi
- Sertifikat

Segera kirimkan surat lamaran, CV, dan foto Anda paling lambat tanggal 31 Mei 2015 ke alamat berikut:

Kantor LMI Surabaya
Jln. Nginden Intan Raya 12 Surabaya
Telp. (031) 599 8484
Email: hrd@lmizakat.org

Friday, May 1, 2015

Mencari Kos yang Ideal

Tahun ajaran baru semakin dekat. Mahasiswa baru akan datang dan mahasiswa lama akan pergi. Datangnya mahasiswa baru, membawa berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar kampus. Warteg selalu ramai, fotokopian selalu dikunjungi, dan kos selalu penuh. Perputaran uang yang cepat di sekitar kampus secara tidak langsung menimbulkan efek simbiosis mutualisme antara kampus dan masyarakat sekitar. Kondisi masyarakat sekitar kampus menjadi kondusif dan stabil, kecuali bila ada mahasiswa yang selalu ngutang di warteg.

Mayoritas mahasiswa adalah perantau. Dan mereka membutuhkan tempat tinggal sementara selama mereka kuliah. Ada banyak opsi tempat tinggal, seperti kos, kontrakan, apartemen, atau numpang di rumah saudara. Namun dalam memilih tempat tinggal, mahasiswa memiliki beberapa pertimbangan, antara lain:

Biaya sewa

Tempat tinggal murah merupakan dambaan setiap orang, termasuk mahasiswa. Namun perlu diingat, besarnya biaya sewa berbanding lurus dengan fasilitas. Kos mahal memiliki fasilitas seperti kamar mandi dalam, kasur included, ber-AC, luas, dll. Kos murah hanya seadanya saja, mungkin luasnya 3x3 meter, kosongan (tidak ada kasur dan lemari), dll.

Jarak

Dekat dengan kampus menjadi keuntungan tersendiri bagi mahasiswa. Uang transportasi bisa diminimalkan. Namun umumnya, semakin dekat suatu kos dengan kampus maka akan semakin mahal pula biaya sewanya, terlepas dari fasilitasnya yang mewah atau standar.

Fasilitas

Fasilitas mungkin kurang diprioritaskan, namun bukan berarti diabaikan. Ada mahasiswa yang memilih kos dengan fasilitas standar asal murah dan dekat kampus. Ada pula mahasiswa yang mencari kos dengan fasilitas mewah, menyesuaikan dengan gaya hidupnya. Mahasiswa normal mencari kos yang banyak fasilitas dan dekat kampus tapi murah.

Jangan diambil pusing semua pertimbangan di atas. Yang sulit justru bagaimana mahasiswa membuat diri mereka nyaman dengan tempat tinggalnya apapun kondisinya. Ketidaknyamanan tempat tinggal menjadi salah satu faktor mengapa mahasiswa menjadi nomaden selama kuliah. Oleh karena itu, kos yang nyaman adalah kos yang ideal. Bagaimana cara menemukan kos yang nyaman? Find it by yourself!