Pages

Monday, October 10, 2016

Tertawa ala Persia

Judul: Tertawa ala Persia
Penulis: Firoozeh Dumas
Penerbit: Esensi
Terbit: 2013, cetakan kelima


Judul asli dari novel ini adalah Laughing without an Accent. Entah bagaimana judul tersebut bisa diterjemahkan menjadi Tertawa ala Persia. Novel ini merupakan sekuel dari Komedi ala Persia (Funny in Farsi). Novel ini bercerita mengenai pengalaman si penulis, Firoozeh Dumas, dalam menjalani hidup di Iran dan Amerika, dan menghadapi perbedaan budayanya.

Perbedaan budaya antara Iran dan Amerika bisa menjadi menarik. Semisal, Firoozeh tidak habis pikir bagaimana di Amerika, teh bisa diminum dingin atau dengan es (mungkin di Iran, teh selalu dinikmati dalam keadaan hangat). Firoozeh juga bercerita bedanya sekolah di Amerika dan Iran. Di hari pertama ia sekolah di Amerika, ia terkejut karena gurunya sangat baik.

Di Iran, guru galak, ditakuti, dan dihormati. Mereka ada hanya untuk mengajar. Mereka tidak pernah memberikan pujian, bahkan bisa dibilang "pelit" nilai. Siswa diberi tugas sangat banyak. Saking beratnya, Firoozeh merasa dalam seminggu seperti ada delapan hari. Dan "8 Hari Seminggu" menjadi salah satu bab dalam novelnya yang menceritakan perbedaan sekolah di Amerika dan Iran.

Di lain bab, Firoozeh bercerita tentang perjalanannya ke Iowa bersama seseorang yang pernah menjadi sandera di Iran. Orang itu bekerja di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Iran, dan kemudian disandera selama 444 hari ketika terjadi Revolusi Iran. Meski begitu, orang itu tidak membenci Iran maupun masyarakatnya, bahkan ia masih sangat menyukai makanan khas Iran. Firoozeh kagum akan hal itu.

Novel ini mengajarkan kepada para pembaca bahwa hidup ini indah, hingga ke bagian terkecil sekalipun. Perbedaan budaya bukan lagi sebuah halangan. Justru perbedaan budaya menjadi pewarna dalam kehidupan manusia.

No comments:

Post a Comment