Pages

Monday, March 4, 2013

Menghindari Kecurangan Ketika Ujian

Try out kedua yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kota Kediri hari ini resmi berakhir. Try out yang berlangsung selama empat hari ini dimulai pada hari Kamis, tanggal 28 Februari 2013. Try out ini dilaksanakan sebagai latihan untuk mempersiapkan Ujian Nasional 2013. Sebagai bentuk latihan, soal try out juga dibuat menjadi 20 paket soal, sehingga diharapkan, angka kecurangan dalam UN nanti bisa berkurang.

Meskipun soal sudah dibuat dalam 20 paket, tetap saja yang namanya kecurangan masih ada. Menyontek masih menduduki peringkat satu dalam hal kecurangan. Namun karena soal dalam bentuk 20 paket, siswa tidak akan bertanya apa jawaban untuk nomor tertentu, karena mereka tahu bahwa soal nomor satu miliknya pasti tidak sama dengan milik temannya. Mereka akan bertanya langsung tentang cara atau sedikit penjelasan dari temannya. Cara tersebut memang tidak praktis dan mudah ketahuan, tapi bisa jadi hal tersebut memang terbukti efektif.

Selain menyontek, faktor lain yang dapat mendukung adanya kecurangan adalah pengawas. Pengawas yang baik akan memberi peringatan kepada siswa yang ketahuan berbuat curang. Namun tidak semua pengawas seperti itu. Ada pengawas yang hanya diam di tempat duduknya. Tetapi diamnya pengawas bisa berarti dua hal, yaitu diam karena cuek dan diam karena memperhatikan. Diam karena cuek atau tidak peduli, menciptakan keleluasaan bagi siswa untuk berbuat curang. Sedangkan diam karena memperhatikan harus diwaspadai oleh siswa yang ingin berbuat curang, gelagatnya bisa tercium. Yang lebih memprihatinkan adalah bila pengawas mengetahui tindak kecurangan namun pengawas membiarkan hal tersebut.

Memang, yang namanya manusia pasti tidak lepas dari ketidaksempurnaan. Siswa dan pengawas pasti pernah melakukan kesalahan. Namun yang namanya kesalahan bisa dihindari. Siswa seharusnya tidak perlu menyontek temannya. Mayoritas siswa bisa mengerjakan soal namun dia tidak percaya diri dengan jawabannya, sehingga dia menyontek untuk lebih yakin dengan jawabannya. Siswa lain menyontek karena tidak tahu jawabannya. Padahal menyontek sama artinya membohongi diri. Menyontek justru merugikan, tidak bermanfaat. Lebih baik mendapat nilai jelek namun usaha sendiri daripada nilai baik namun hasil menyontek.

Banyak hal yang dapat siswa lakukan untuk menghindari menyontek. Pertama, belajar dengan rajin. Membentuk kelompok belajar juga bermanfaat, bisa belajar bersama dan saling berbagi ilmu. Kedua, tumbuhkan rasa percaya diri. Dengan begitu, perasaan ragu dengan jawaban sendiri akan hilang. Terakhir, hindari menyontek, percuma giat belajar namun saat ujian justru menyontek. Ingat, usaha sendiri lebih dihargai daripada usaha licik.

No comments:

Post a Comment