Pages

Monday, May 20, 2013

Ikut Kursus Mengemudi

Menunggu pengumuman ujian itu lama sekali. Bahkan kalau perlu, aku bisa hibernasi, sampai pengumumannya keluar. Saat hibernasi, ibu menyuruhku untuk ikut les mobil. Daripada aku dianggap durhaka, aku terima titahnya. Sambil berbekal uang seadanya, aku mendaftar kursus mengemudi. Aku mendaftar untuk ikut enam kali pertemuan.

Aku mengira kursus mengemudi itu seperti sekolah miliknya Mrs. Puff. Ternyata dugaanku salah. Saat aku bertemu pengajarnya, yang kulihat adalah seorang laki-laki, tinggi, kurus, dan wajah yang mirip Markus Horison. Tiba-tiba oleh beliau, aku diberi kunci mobil. Lalu kami berdua langsung ke mobil. Kami saling berkenalan terlebih dahulu, lalu beliau sedikit memberi teori seputar mengemudi. Seusai teori, aku injak kopling, masuk gigi satu, lepas hand rem, perlahan lepas kopling, dan perlahan injak gas.

Pertemuan pertama selama 50 menit berlangsung cukup singkat. Selama perjalanan, kami membicarakan banyak hal. Tentang kehidupan sehari-hari, tentang sekolah, dan lain-lain. Hal ini berlanjut sampai lima pertemuan berikutnya. Ada tiga hal yang dilakukan oleh si pengajar saat di mobil: memberi instruksi, mendengarkan lagu dangdut/reggae, dan telpon. Bahkan saat sambil telpon, beliau masih bisa memberi instruksi. Belum lagi kalau si pengajar bernyanyi, suasana jadi tambah ramai.

Selama enam pertemuan tersebut, aku belajar bagaimana menjadi pengemudi yang baik, yang nyaman bagi penumpangnya. Dan ada satu pelajaran menarik yang aku ingat: lebih baik menabrak dari depan daripada dari belakang, tapi lebih baik lagi kalau tidak menabrak.

2 comments: